Wednesday, January 9, 2013

Insiden Menjelang Akhir Tahun : "ATM saya ditelan ATM... Owh bukan, kartu ATM saya ditelan mesin ATM!" (2)

Saya dan suami memutuskan untuk menunggu sampai satpam bank datang. Berhubung lokasi ATM dan banknya ada di komplek pasar, kami memutuskan untuk sarapan saja. Sepiring nasi kuning dengan lauk ayam masak merah, disantap dengan hati galau. Sekilas saya dan suami persis pedagang ikan yang pagi-pagi sekali sudah ada di pasar.
Setelah kenyang, kami kembali menuju bank. Hati girang tak terkira, melihat seorang berpakaian satpam memarkir sepeda motornya di depan bank. Dengan berbunga-bunga, kami hampiri orang itu dan dengan semangat 45 menceritakan kronologis terjepitnya uang dan kartu ATM saya.
"Maaf ibu, kami hari ini libur, maklum kan akhir tahun. Saya kesini cuma untuk menghidupkan genset karena ada pemadaman listrik" jelas sang satpam. Membuat saya jadi lemas. Besok libur tahun baru, dan saya baru bisa melakukan klaim pada hari Rabu. Akan tetapi sang satpam yang baik berusaha memberi penjelasan dengan baik juga, bahwa uang saya dijamin aman, apalagi kartu ATM-nya juga tertelan sehingga tidak mungkin ada yang bisa memanfaatkan situasi ini (ceiileeh).
Saya mencoba pasrah dan berbesar hati, biar bagaimanapun kami sudah berusaha. Saya dan suami pulang, sambil memikirkan mau liburan kemana besok (masih sempat aja, :D)

Hari Rabu yang ditunggu-tunggu. Pagi-pagi saya sudah ke kantor diantar suami, untuk mengisi absen pagi sekalian minta izin keluar. Setelahnya kami bergegas menuju bank dengan penuh harap.
Memasuki bank, kami dilayani dengan baik. Prosedurnya juga tidak rumit, hanya diminta menjelaskan kronologi, jam kejadian, nominal uang yang ditarik, dan sedikit tanda tangan. Setelahnya kami diminta menunggu. Kurang lebih setengah jam, kartu ATM saya berhasil dikeluarkan dari perut mesin ATM lapar itu. Sedangkan uang saya akan dikembalikan ke rekening saya paling lambat 7 hari kerja. 
Alhamdulillah, lega sekali. Saya jadi agak takut ke ATM, takut terulang lagi kejadian listrik padam di ATM. Semoga jadi perhatian, agar mesin ATM dilengkapi dengan UPS agar nasabah punya kesempatan menyelesaikan transaksinya. Akhirnya saya akan menyebutkan nama bank yang bersangkutan, karena saya sangat mengapresiasi bank ini, yang menurut saya pelayanannya cukup cepat dan ramah. Bank ini adalah Bank BPD Kalsel Cabang Landasan Ulin. Terima kasih atas pelayanannya yang memuaskan.

Wednesday, January 2, 2013

Insiden Menjelang Akhir Tahun : "ATM saya ditelan ATM... Owh bukan, kartu ATM saya ditelan mesin ATM!" (1)

31 Desember 2012

Hari yang merupakan akhir dari tahun 2012 ini diawali dengan habisnya stroom listrik rumah kami berbarengan dengan padamnya listrik di komplek.
Saya dan suami memutuskan untuk keluar membeli token listrik ke ATM terdekat. Lumayan buru-buru, karena air untuk mandi tidak akan mengalir tanpa listrik. Tanpa mandi kamipun bertolak dari rumah dengan riang gembira :D,,,
Prosesi akad nikah pembelian token senilai Rp 50.000,- berjalan lancar tanpa hambatan. Melihat saldo saya bertambah karena gaji bulan ini masuk, saya kegirangan dan langsung melakukan penarikan. Baru saja menekan tombol nominal pada mesin ATM, tiba-tiba bleepp!! Mesin ATM nya mati. Tak bergerak (ya iyalah) Saya tertegun, dan langsung panik ketika sadar kartu ATM saya tertelan. Gaji training sebulan terjepit di dalam. Huuaaaaaaaa......
Sambil memencet-mencet tombol ATM berharap akan menyala kembali, saya berpikir, ini adalah program akhir tahun dari bank saya, dengan menjahili nasabah di ATM. Tiba-tiba muncul sejumlah staf dan satpam bank memberi selamat kepada saya. Selamat!!! Anda berhasil memenangkan 1 unit truk plus ribuan biji buah semangka di dalam baknya. Semua bertepuk tangan, dan saya menangis terharu karenanya.Gubbraaaaakk!!!
Saya keluar dari ruangan lalu melambai-lambaikan tangan kepada suami saya yang menunggu di parkiran (Seraya berbicara pada kamera : Saya tidak kuat lagi, tolong kirim tim Uka Uka, tolong!!)
Suami mendekat, dan saya mulai menceracau dengan kepanikan saya. Kemudian saya melihat nomor telepon customer care. Langsung saya telepon, dan lumayan lega, karena ATM saya akan dibantu diblokir. Kelegaan hanya berlangsung sebentar saja. Muncul pikiran yang aneh-aneh di benak saya. Seperti adanya sindikat pembobol ATM yang memadamkan listrik seluruh Landasan Ulin. Tentu saja bukan! Saya berpikir bagaimana kalau listrik sudah menyala, apakah uang saya akan keluar berhamburan, kemudian orang yang kebetulan sedang ke ATM akan mengira itu hadiah akhir tahun dari bank. Bersambung...