Rasa takut ada di dalam diri manusia normal secara alami.
Allah Ta’ala mengaruniakan rasa takut dalam diri kita, sehingga kita bisa
mengontrol perilaku kita. Bayangkan orang yang tak mengenal takut, tindakan dan
perbuatannya akan sulit terkontrol. Ketakutan yang berlebihan juga akan
menyulitkan kita. Karena jika kita tidak bisa mengatasinya, kita akan menjadi
orang yang tidak akan bisa maju.
Saya mempunyai banyak ketakutan dalam melakukan sesuatu.
Saya takut waktu ospek masuk SMA, saya takut tidak lulus ujian nasional, takut
tidak diterima di perguruan tinggi, takut ospek masuk perguruan tinggi, takut
saat akan presentasi tugas akhir, takut saat wawancara kerja, takut tidak bisa
menjalankan tugas kantor saat harus menggantikan seorang rekan kerja yang cuti
melahirkan.
Tetapi rasa takut dan kecemasan itu menguap seiring
dengan waktu. Semakin kita jalani, perlahan-lahan kita akan terbiasa dengan
aktivitas yang kita takuti itu. Pengalaman mengajarkan sesuatu. Semakin sering
kita lakukan, semakin mahir jadinya.
Takut miskin, takut ditinggal mati keluarga, takut tidak
cantik lagi, takut sakit hati, dan beragam takut lainnya. Semua rasa takut itu
akan menguap jika kita menjalaninya. Tentunya tidak ada orang miskin yang takut
menjadi miskin (ya iyalah, sudah miskin duluan).
Mungkin rasa takut yang mutlak dan tak boleh luntur
adalah takutnya pada Allah Ta’ala. Takut tidak mendapat ridho-Nya. Karena
sebanyak apapun harta kita dan sebesar apapun amalan kita, jika tidak diridhoi
Allah Ta’ala, maka sia-sia semuanya.
No comments:
Post a Comment